Lompat ke konten

Berita & Info

Acara Adat “Mappalili” Desa Padakkalawa

1,123 views

Padakkalawa.desa.id,– Lalle. Mappalili atau palili adalah upacara adat yang diadakan setiap dua kali setahun. Ketika telah memasuki musim tanam padi, masyarakat Desa Padakkalawa Pinrang, Sulawesi Selatan akan menjalani upacara tersebut.
Mappalili menjadi acara ritual adat yang masih dipertahankan hingga saat ini. Acara ritual adat ini menjadi daya tarik tersendiri oleh masyarakat di dalam dan di luar . Tidak hanya menghadirkan tokoh-tokoh masyarakat setempat, acara ini juga sering dihadiri oleh bupati Kabupaten Pinrang, Para OPD terkait dan digandrungi oleh banyak remaja
Kegiatan yang dilakukan adalah mengajak masyarakat setempat untuk berkumpul di rumah kampung.

Setelah itu, tokoh masyarakat akan diarak turun ke sawah sebagai tanda bahwa musim tanam telah masuk dan sebagai bentuk doa agar kegiatan menanam padi diberikan keberkahan, serta berlangsung lancar sehingga masyarakat dapat menuai hasil panen yang banyak.


Tradisi ini merupakan ritual turun-temurun yang dilaksanakan oleh masyarakat Bugis kuno yang dikenal dengan sebutan Bissu. Komunitas ini terkenal di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, yaitu di Pangkep, Bone, Soppeng, dan Wajo.

Acara Mappalili di dusun aluppang Desa Padakkala
Acara Mappalili di dusun aluppang Desa Padakkala

Sebelum melakukan acara inti di pagi hari, masyarakat setempat melakukan persiapan yang biasa disebut malam ramah tamah. Pada malam sehari sebelum diresmikannya Mappalili.
mappalili dalam bahasa Bugis berarti menjauhkan hal-hal yang akan mengganggu atau merusak tanaman padi. Dahulu kala, mappalili digelar selama tujuh hari tujuh malam. Akan tetapi, karena pertimbangan biaya dan waktu, dipersingkat menjadi dua hari dua malam tanpa mengurangi nilai dan maknanya.

Mappalili, didahului dengan A’tudang sipulung. A’tudang sipulung membahas terkait teknis, baik jadwal turun sawah, hambur, dan tanam. Termasuk musyawarah memadukan teknis pertanian dan sistem budaya yang ada. Pagi harinya, mulai serangkaian kegiatan digelar sebagai penanda komando turun sawah.


Ritual ini dipimpin langsung Tokoh Adat dan Tokoh Agama, Diakhiri dengan mengarak arajang keliling kampung yang menjadi aba-aba untuk waktunya membajak sawah. jika melihat dari proses dan aturan-aturan yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi Mappalili ini, banyak sekali nilai filosofi yang dapat dipetik. Mulai dari tujuan Mappalili hingga proses pelaksanaan upacara yang melarang untuk mendahului menanam padi sebelum acara adat dimulai karena akan mendapatkan bala. Hal ini memiliki arti bahwa dalam hidup tidak boleh berlaku curang karena suatu saat akan mendapatkan musibah.

Share

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *